Nasihat Pak Dullah #3

Pekerjaan dan iman tidak bisa dipisahkan. Apa artinya iman bila kita tak mampu mengalirkannya pada segala sesuatu yang kita lakukan dalam hidup. Apa artinya pekerjaan jika kita tidak bisa mengalirkan nilai – nilai baik di dalamnya.

Tidak harus jadi kyai atau pengurus masjid untuk bisa mengatakan bahwa kita bekerja untuk Allah. Saat kita terapkan nilai nilai islami yang teguh dan jernih ke dalam pekerjaan, niscaya kita akan menghasilkan terang (lentera) pada orang – orang di sekitar kita.

Itulah Islam dalam pekerjaan.

– Pak Dullah –

Dalam kondisi yang tidak menentu dan suasana tanpa kepastian khususnya dalam bab bisnis yang membutuhkan suasana tenang dan stabil, maka Iman memegang peranan penting dalam menstabilkan kehidupan seorang muslim tentunya.

Disinilah akan terbukti nilai pentingnya seseorang menjalankan syariat Islam secara menyeluruh dalam semua sisi kehidupannya baik lahir maupun batin. Allah berfirman dalam surat al-ashr bahwa sesungguhnya manusia itu dalam posisi merugi.

إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ

Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Al-‘Ashr (103): 2

Kecuali ada beberapa kriteria manusia yang memiliki kualitas Iman tertentu tidak terpapar oleh kerugian baik materi maupun non-materi sebagaimana yang telah Allah titahkan. Mereka adalah orang yang beriman dan melakukan amal saleh Selain itu saling mengingatkan memberi nasehat baik dalam kebenaran maupun kesabaran.

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. Al-‘Ashr (103): 3

Sebuah keniscayaan bahwa iman sejatinya akan menuntun seseorang yang melakukan perbuatan-perbuatan yang yang selalu berorientasi pada ada ridho Ilahi. Di sini yang menjadi patokan adalah apakah Allah Ridho atas apa yang kita lakukan ini atau justru malah sebaliknya, Allah akan murka ketika kita melakukan suatu pekerjaan tertentu.

Apa yang telah Pak Dullah sampaikan tentu lahir dari keyakinan yang mendalam akan tujuan akhir hidupnya yang hanya mencari ridho Allah subhanahu wa ta’ala sehingga beliau dengan ringan tangan menyalurkan apa yang telah Allah amanahkan melalui usahanya dan diwujudkan dalam membangun Pondok Assalam.

Niat Luhur ini jika saja tidak disambut dengan ketulusan dan kerelaan hanya berharap ridho Allah subhanahu wa ta’ala niscaya pertumbuhan kualitas santri yang diharapkan mungkin hanya menjadi kenangan saja sebaliknya jika landasannya adalah iman dan ketekunan melakukan sesuatu pekerjaan dilandasi dengan iman niscaya kemenangan demi kemenangan akan diraih dalam waktu yang relatif singkat, selalu ada jalan keluar dari jalan yang tidak disangka – sangka.

Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. Al-Thalaq (65): 4

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Al-Thalaq (65):

Bisa jadi segala upaya telah kita lakukan selama ini namun hasilnya ternyata hasilnya masih terus-menerus pas-pasan, bisa jadi itu adalah panggilan atas kita untuk segera kembali pada kekuatan iman, bermunajat kepada Allah untuk diberikan solusi terbaik dari problem yang mungkin terjadi baik di kalangan santri, guru maupun orang tuawali santri serta segenap pengasuh.

Setelah totalitas kita bermunajat pada Allah, selanjutnya dibarengi dengan ikhtar maksimal dimulai dengan niat yang luru, keterbukan pikiran (mindset) dengan memberikan peluang kemungkinan segala sesuatu yang membawa kebaikan dan kemaslahatan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *