INSPIRASI JUM’AT: Jadilah Diri Sendiri

Kata bijak terkait menjadi diri sendiri sangatlah populer. Tentu bukan tanpa maksud. Karena hal ini sangat penting untuk membentuk kepribadian seseorang. Nyaman dan tidaknya perjalanan hidup yang kita tempuh, sangat tergantung pada cara kita memperlakukan diri kita sendiri. Jika kurang tepat, maka diri sendiri justru akan menjadi musuh terbesar dalam hidup kita.

Seorang motivator bernama Nanang Qosim Yusuf (Naqoy) dalam bukunya 21 Days to be Transhuman menyebutkan bahwa diri sejati digambarkan dalam empat simbol utama. Pertama, badan (body), membutuhkan asupan gizi dan olahraga. Kedua, pikiran (mind), membutuhkan asupan wawasan. Ketiga, hati (heart), membutuhkan cinta dan kasih sayang, memberikan yang terbaik tanpa berharap imbalan. Keempat, jiwa (soul), membutuhkan keikhlasan, semua milik Allah dan akan kembali kepada-Nya.

Kesuksesan bukanlah seberapa pintar kita, tapi seberapa hebat kita dalam mengendalikan emosi. Jadi, keempat simbol diri tersebut memang harus saling bersinergi. Tidak dapat dipungkiri, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, dua simbol yang pertama yakni badan dan pikiran semakin sering dipakai, fungsinya semakin berkurang. Sehingga dibutuhkan kontrol diri sebagai penyeimbang. Insyaallah dengan asupan gizi, berolahraga semampunya serta menambah wawasan dengan bergabung di komunitas yang tepat, keduanya tetap akan berfungsi dengan baik.

Sementara itu, hati dan jiwa semakin jarang dipakai, fungsinya akan semakin menurun. Oleh karena itu tumbuhkan selalu semangat untuk menyemai kasih sayang serta empati dan peduli. Belajar untuk mengiringinya dengan keikhlasan akan membuat hidup lebih sempurna dan menenangkan.

Dengan menyadari potensi yang ada pada diri kita masing-masing dan mengetahui bagaimana cara memperlakukannya, maka kita akan fokus menjadi diri sendiri. Dengan demikian, kita tak perlu menyembunyikan bagian dari diri atau berpura-pura menjadi orang lain hanya untuk terlihat lebih dan diterima oleh orang lain.

Tak perlu khawatir dengan apa yang dikatakan dan dipikirkan oleh orang lain. Selama apa yang kita lakukan masih dalam koridor kebenaran yang digariskan Allah dan rasul-Nya, buat apa kita risau. Kitalah yang paling tahu siapa diri kita. Kelebihan dan kekurangan kita. Kelebihan bisa terus digali dan diasah agar membuahkan potensi. Sementara kekurangan bisa tertutup oleh kelebihan, tanpa menghilangkan kesadaran akan kekurangan kita.

Allah Swt. juga menegaskan bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan maka akan berbuah kebaikan pada diri kita sendiri. Demikian pula sebaliknya.
اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ ……
“Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri…..” (QS. Al-Isra’ (17): 7)

Yakinlah pada potensi yang kita miliki. Karena percaya pada diri sendiri itu juga bagian dari kunci kesuksesan. Mengapa demikian? Pertama, orang yang percaya diri akan yakin pada dirinya sendiri. Kedua, orang yang percaya diri tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Ketiga, orang yang percaya diri akan selalu optimis. Keempat, orang yang percaya diri akan mampu menghadapi kesulitan. Kelima, orang yang percaya diri akan mudah membangun hubungan baik dengan orang lain. Yuk, tunggu apa lagi. Jadilah diri sendiri! Be yourself! Semangat….!

Magelang, 14 Februari 2025

Azizah Herawati (Bidang Dakwah PP IKMAS), Kantor: KUA Mungkid, Magelang Jawa Tengah, Pengasuh Ponpes Darul Mujahidin Muhammadiyah Muntilan Magelang

#sapajumat

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *