Menyibak Kisah yang Tak Terungkap: Inspirasi dari Alumni PPMI Assalaam (IKMAS)
Dalam suasana santai penuh kehangatan, Teras IKMAS mengajak Anda menyelami kisah-kisah inspiratif para alumni yang penuh dedikasi dan semangat.
1. Athaya: Menggerakkan Santri untuk Belajar di Mesir
Athaya, alumni PPMI Assalaam (IKMAS) yang melanjutkan studi di Mesir dan juga teman teman yang lainnya di sana, memiliki kegelisahan akan minimnya santri yang melanjutkan pendidikan ke Mesir beberapa waktu lalu. Dari kegelisahan itu, tercetuslah ide brilian: Dauroh Al-Quraniyah wa Al-Arabiyah fil Qahirah (DAQAAIQ). Program ini telah sukses digelar untuk kedua kalinya dengan melibatkan 32 peserta (19 santriwan dan 13 santriwati) pada 1 Februari 2025.
Berkolaborasi dengan IKMAS Mesir, program ini diadakan di Daar Al-Husori dengan tujuan utama meningkatkan kemampuan dasar santri dalam bahasa Arab dan Al-Quran, mengenalkan sejarah peradaban Islam, serta memberikan pengalaman berkomunikasi langsung dengan penutur asli (native speaker) dari Mesir. Athaya membuktikan bahwa kegelisahan bisa menjadi awal perubahan besar.
2. Wakhidia: Dari Masa Lalu Abu-abu Menjadi Daiyah Inspiratif
Siapa sangka, Wakhidia, seorang santri alumni PPMI Assalaam (IKMAS) yang pernah memiliki masa lalu kelam dan sering digundul, kini tumbuh menjadi daiyah yang menginspirasi. Saya bertemu dengannya saat beliau mengisi tablig akbar dalam rangka Isra Mikraj.
Dengan tekad kuat, Wakhidia membuktikan bahwa masa lalu tidak menentukan masa depan. Kini, beliau aktif berdakwah dan menjadi contoh nyata bahwa perubahan selalu mungkin terjadi. Wakhidia adalah bukti bahwa setiap orang memiliki potensi untuk bangkit dan memberi manfaat bagi umat.
3. Fuad Zaky: Mimpi yang Berubah Menjadi Lebih Mulia
Fuad Zaky, putra dari almarhum Budi Prasetyo (yang akrab disapa Abah Zaky), adalah alumni PPMI Assalaam (IKMAS) yang awalnya bercita-cita menjadi atlet futsal profesional. Namun, mimpinya kandas karena tidak mendapat restu dari sang ummi.
Atas ajakan sahabatnya, Wakhidia, Fuad memutuskan untuk kuliah di STIQ ISY KARIMA. Di sana, ia tidak hanya menuntut ilmu, tetapi juga menyelesaikan hafalan Al-Qurannya hingga 30 juz. Fuad membuktikan bahwa ketika satu pintu tertutup, Allah membuka pintu lain yang lebih mulia.
Tiga kisah, tiga inspirasi.
Dari Athaya, Wakhidia, hingga Fuad Zaky, kita belajar bahwa setiap langkah, setiap keputusan, dan setiap perjuangan memiliki makna yang mendalam. Mari terus bergerak, berkarya, dan menginspirasi.
(adems’03)