Pengantar penulisan HIKAM (Himpunan Kalam Hikmah Pengasuh PPMI Assalaam)

Latar belakang:

Dalam satu kaedah disebutkan : “man jahilal ashla lam yushibil far’a abadan”

من جهل الاصل لم يصب الفرع ابدا

“bagi siapa saja yang tidak memahami kaedah, pokok, inti atau akar suatu masalah niscaya tidak dapat dengan tepat memahami problem – problem turunannya.”

Demikian juga dalam dunia pendidikan, tidak sedikit dari lembaga pendidikan yang dalam konteks ini lebih ditekankan pondok pesantren mengalami berbagai macam tuntutan dari wali santri dan dari sisi yang lain santri sekarang jelas tidak seperti kondisi santri jaman dahulu sebelum arus internet dan informasi begitu cepatnya sehingga sangat mempengaruhi pola pikir, perilaku dan interaksi sehari – sehari.

Maka perlu suatu formula agar para santri masih dapat memiliki kebanggaan akan almamaternya sebagai jalur keilmuan yang khas di pesantren – pesantren salaf dengan keterhubungan sanad dengan para kiayinya, meski perlu diakui Assalaam memiliki tradisinya sendiri yang menjadi penyempurna bagi tradisi khas pesantren salaf di Indonesia. Kemudian timbul pertanyaan apakah bisa menjaga identitas diri sebagai santri dan alumni Assalaam sementara ikatan batin dengan para guru dan pondok semakin hari justru semakin memudar?

Makasud dan tujuan:

Dari pendahuluan tersebut di atas, saya memiliki keyakinan seandainya ada satu makalah atau buku ringkas yang memuat petikan – petikan kalam hikmah baik dari para muassis (pendiri) pondok maupun para pengusuh yang pernah mengajar di Assalaam akan menjadi pengingat sekaligus penyemangat sehingga diharapkan jiwa para santri akan lebih terpikat dan terikat dengan kesungguhan dan ketekunan para pengasuh dalam mendampingi para santri bahkan alumni untuk terus mengingat sejarah perjuangan yang telah dicontohkan oleh para pengasuh.

Bagi siapa saja baik alumni, santri dan semua keluarga besar pondok Assalaam yang memiliki kesan pada satu atau dua kalimat inspiratif dari salah satu pengasuh pondok yang dipahami dari dulu boleh lah kiranya untuk mengirimkannya pada saya di: KLIK WA untuk dicatat dan rapikan kemudian disusun yang sedemikian rupa sehingga dapat menjadi bekal kehidupan sehari – hari sekaligus penyemangat diri.

Semarang, 11 April 2022

Ade Machnun S (alumni 2003)

Litbang PP Ikmas

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *